Museum Keris Nusantara Surakarta, Wahana Ngangsu Kawruh Jagad Keris dan Tosan Aji

Rabu, 5 April 2023 16:54 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Tengara Museum Keris Nusantara
Iklan

Museum Keris Solo karena koleksi kers dan tosan aji yang dimilikinya dari seantero nusantara kini menyandang nama Museum Keris Nusantara..Museum Keris Nusantara berdiri megah di Jalan Bhayangkara No.2, Sriwedari, Kecamatan Laweyan,Surakarta, Jawa Tengah. Meskipun museum ini sudah ada dari tahun 2013, tetapi baru dibuka untuk umum pada tahun pada 9 Agustus 2017. Museum gengan desain berbentuk trapezium yang megah ini memiliki 4 lantai di dalamnya dan setiap lantai berisikan informasi yang berbeda-beda mengenai keris. Museum Keris Nusantara Surakarta, Wahana Ngangsu Kawruh Jagad Keris dan Tosan Aji dari berbagai pelosok Nusantara. Mengenal Berbagai Keris Nusantara di Museum Keris Nusanta

Kota Solo yang memiliki  tagline : Spirit of Java makin komplet dan pas dengan berdirinya museum keris di kota budaya ini. Keris sendiri  merupakan salah satu senjata tradisional khas Indonesia yang juga menjadi identitas kebudayaan bangsa

Museum Keris Solo karena koleksi kers dan tosan aji yang dimilikinya dari seantero nusantara kini menyandang nama Museum Keris Nusantara..Museum Keris Nusantara berdiri megah  di Jalan Bhayangkara No.2, Sriwedari, Kecamatan Laweyan,Surakarta, Jawa Tengah. Meskipun museum ini sudah ada dari tahun 2013, tetapi baru dibuka untuk umum pada tahun pada 9 Agustus 2017. Museum gengan desain berbentuk trapezium yang megah  ini memiliki 4 lantai di dalamnya dan setiap lantai berisikan informasi yang berbeda-beda mengenai keris. Museum Keris Nusantara Surakarta, Wahana Ngangsu Kawruh Jagad Keris dan Tosan Aji  dari berbagai pelosok Nusantara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengenal Berbagai Keris Nusantara di Museum Keris Nusantara di Solo. Keris yang merupakan salah satu tosan aji pasti sudah tidak asing di telinga masyarakat Indonesia khususnya Jawa.

Keris Kyai Tengara milik Presiden Joko Widodo yang dihibahkan untuk koleksi Museum Keris Nusantara -

Keris  merupakan peninggalan sejarah dan pusaka khas Indonesia yang antik dan unik. Keris juga dianggap sebagai benda sakral untuk sebagian besar orang. Untuk memperkenalkan benda bersejarah itu maka dibuatkan museum yang disebut Museum Keris Solo yang kemudian terkini karena koleksinya dari pelosok nusantara di sebut Museum Keris Nusantara.

Keris sendiri telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya non-bendawi pada tahun 2005. Orang Indonesia patut berbangga akan hal itu. Jadi semua generasi harus terus melestarikan peninggalan yang penuh akan sejarahnya ini. Kini Anda dapat menggali informasi sejarah keris di Museum Keris Nusantara yang ada di Kota Solo.

Sejarah Museum Keris Nusantara

Pembangunan Museum Keris Nusantara ini tidak lepas dari keris itu sendiri sebagai senjata tradisional dan identitas budaya Indonesia. Keris yang merupakan senjata tikam jenis belati ini sudah digunakan oleh masyarakat Nusantara sejak masa lalu.Diperkirakan keris sudah digunakan sejak masa kejayaan kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Nusantara.

Diorama Proses Pembuatan Keris

 

Keris sendiri diyakini berasal dari ungkapan bahasa Jawa yang menggambarkan bentuk senjata ini, yaitu: “Mlungker-mlungker kang isa ngiris”, atau berliku-liku namun bisa dipakai mengiris atau membelah.

Benar saja, keris merupakan senjata yang memiliki ciri khas bentuknya yang ber-luk atau berliku. Meskipun ada pula keris yang tidak berliku.

Di dalamnya terdapat ratusan koleksi pusaka, mulai keris, tombak, dan sebagainya lengkap dengan informasi-informasi yang bermanfaat.

Museum Keris Nusantara memiliki sekitar 409 koleksi keris dengan berbagai jenis dan ukuran.Keris-keris koleksi itu juga beragam dari segi usianya. Ada yang sudah berusia ratusan tahun, namun juga ada keris baru. Selain keris, ada pula 38 tombak dan benda-benda pusaka bersejarah lainnya di museum ini.

 

Menjelajah Museum Keris

Di lantai pertama Museum Keris Nusantara yang representative yang disebut wedaring wacana.

Anda akan diminta untuk mengisi daftar tamu. Setelah itu kita bisa menikmati tentang penyebaran senjata di dunia yang bisa kita lihat dari papan informasi yang ada. Setelah kita puas menyigi dan mengantungi tentang seluk-beluk penyebaran jagad persenjataan bisa melanjutkan ke lantai berikutnya. Pilihannya bisa menggunakan lift atau dengan melalui tangga biasa.

Pada lantai kedua yang mengusung tema “Purwaning wacana” yang merupakan sebutan untuk lantai ini. Anda dapat memperoleh informasi dengan membaca buku-buku mengenai perkerisan. Selain itu, ada juga informasi mengenai eksistensi keris di masyarakat serta definisi anatomi keris.

Di lantai juga ada etalase yang memajang beberapa keris pemberian atau hadiah. Setiap keris diberi keterangan berupa jenis, tangguh, dhapur, pamor, pendhok, ukiran, warangka, mendak, dan asal koleksi.

Tangguh merupakan gaya membuat keris dan perkiraan zaman serta tempat pembuatannya. Dhapur yang berarti ragam tipe atau bentuk keris. Pamor merupakan gambaran tertentu pada permukaan keris yang mencakup lingkaran, garis, motif, noda, lengkung dan titik. Semua keterangan lengkap ada di Museum Keris Solo.

Slah satu koleksi Museum Keris Nusantara

Jenis keris ada yang berbentuk mirip pisau seperti kadga dan bethok serta ada yang berbentuk lurus disebut luk karena memiliki lekuk.

Berikutnya di Lantai Ketiga yang dinamakan ruang  Cipta Adiluhung.  Anda akan dibawa ke masa Candi Borobodur dan Candi Sukuh untuk melihat proses pembuatan keris. Di Museum Keris Nusantara Anda akan mendapatkan sensasi menyaksikan langsung pembuatan keris sesungguhnya. Anda juga dapat melihat potret kumpulan sesaji pembuatan keris yang dahulu dilakukan oleh para ahli pembuat keris  alias para empu.

Di lantai ini juga dipajang beberapa manikin (patung pria) yang mengenakan busana adat serta membawa keris. Keris ditaruh di sudut yang berbeda-beda tergantung aktivitas dan acara.

Kemudian Lantai Keempat yang merupakan lantai teratas di Museum Keris Nusantara ini  sebagai tempat penyimpanan artefak keris yang disebut ruang Esthining Lampah ini  terpajang juga keris pemberian dari Masyarakat Perkerisan Indonesia untuk presiden ketujuh Indonesia yaitu Joko Widodo. Sebagai simbol Pancasila, keris tersebut ber-luk lima dan warna merah pada warangka-nya sebagai simbol kebangsawanan.

Museum ini memiliki sekitar 409 koleksi keris Nusantara dari bermacam-macam ukuran dan jenis. Terdapat video visual yang mempertontonkan perkembangan keris di Nusantara. Disedikan juga ruangan untuk pembelajaran keris. Selain keris, ada juga 38 tombak dan benda-benda bersejarah lainnya yang bertengger di museum ini. 

Namun demikian, pengunjung hanya bisa menyaksikan 233 keris dan tombak sebagai pajangan. Sisanya disimpan oleh pengelola dan akan dipajang secara bergiliran setiap bulannya.

 

Tengara Museum Keris Nusantara

Sejak dahulu kala jejak sejarah tentang keberadaan keris sudah ada di Nusantara. Pada abad ke-9 ditemukan di salah satu panel Candi Borobudur relief keris. Kemudian pada 824 masehi prasasti Karangtengah menyebutkan kata ‘keris’. Keris berfungsi untuk sesaji penyembahan dalam prasasti poh 904 masehi. Itulah yang menjadikan Museum Keris Solo dibangun.

Museum ini bertujuan untuk mengenang dan melestarikan peninggalan benda pusaka bersejarah. Sebagai tempat pengenalan nilai sejarah keris kepada generasi muda supaya tidak hilang ditelan zaman. Karena banyak generasi muda sekarang yang sudah acuh tak acuh dengan sejarah peninggalan leluhur Indonesia. Oleh karenanya, tempat ini mengambil peranan penting dalam upaya menjaga dan melestarikan keris.

 

Jam Buka dan Harga Tiket Masuk Museum Keris Nusantara

Museum Keris Nusantara dapat dikunjungi setiap hari Selasa hingga hari Minggu. Sementara hari Senin, museum ini tutup. Jam buka Museum keris Nusantara berbeda di masing-masing hari. Pada hari Selasa-Kamis, museum ini buka dari pukul 08.30-15.00 WIB.

Sementara hari Jumat museum buka dari pukul 08.30-11.30 WIB. Sedangkan Sabtu-Minggu, museum buka pukul 08.30-15.00 WIB.

Harga tiket masuk Museum Keris Nusantara cukup terjangkau, yaitu:

Kategori Hari Biasa Hari Libur

Umum Rp 7.500 Rp 10.000

Mahasiswa Rp 5.000 Rp 7.500

Pelajar ber-KIA Rp 4.000 Rp 5.000

Rombongan Umum min. 50 Orang

Rp 5.000 Rp 7.500

Rombongan Pelajar min. 50 Orang Rp 4.000 Rp 5.000

Wisatawan Asing Rp 15.000 Rp 20.000

 

*) Christian Heru Cahyo Saputro, pejalan, suka motret, tukang tulis dan suka berbagi kisah tinggal di Semarang.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Christian Saputro (Christian Heru Cahyo Saputro)

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terkini di Travel

img-content
Lihat semua

Terpopuler di Travel

Lihat semua